Silahkan dibaca sendiri keterangannya kalau kelihatan.. |
Tulisan ini bukan dimaksudkan sebagai provokasi, hanya menyuarakan opini saja. Silahkan setuju atau tidak setuju, itu hak anda..
Ini adalah diantara alasan saya pindah menggunakan Linux dan F/OSS (Free/Open Source Software), yaitu karena saya mengalaminya sendiri, yakni ketika mahasiswa di-exclude dari fasilitas ini, ditambah lagi kemudian pihak institusi kemudian "masa bodoh" dengan software apa yang dipakai oleh mahasiswa.
"pokoknya tools harus sama kayak dosen.."
"pokoknya format harus sesuai dengan yang diminta kampus.."
"pokoknya nanti praktikum harus pakai ini, dan kamu harus punya itu.."
"dan pokoknya-pokoknya lainnya.."
Begitulah diantara komentar-komentar yang kemudian terdengar..
Yang intinya, kamu HARUS punya..
Gak peduli software-mu itu beli, kredit, utang atau cari di GOOGLE.. ?!
Gak peduli software-mu itu beli, kredit, utang atau cari di GOOGLE.. ?!
Ya, saya pernah disuruh cari software buat kuliah di Google..
Padahal software-nya itu proprietary, berlisensi berbayar..
Hingga akhirnya siklus piracy di tingkat institusi akademik ini pun belum ada solusinya,
Padahal software-nya itu proprietary, berlisensi berbayar..
Hingga akhirnya siklus piracy di tingkat institusi akademik ini pun belum ada solusinya,
Tapi itu dulu sih, duluu.....
Semoga sekarang sudah tidak ada lagi yang bernasib seperti saya...
Iya... semoga :)
Comments
Post a Comment