Skip to main content

Mengiba-iba di dalam masjid, minta tolong atau modus?

Sharing pengalaman yang sedikit tidak biasa. Kejadiannya sudah beberapa bulan yang lalu, tapi sama-sama terjadi di tempat yang sama, memanfaatkan momen yang sama walaupun orangnya berbeda. Dan ini terjadi di dalam masjid yang notabene merupakan salah satu masjid terbesar di Surabaya yang letaknya ada di tengah kota.


Kejadian pertama 
terjadi ketika suatu saat mampir di masjid besar tersebut untuk melaksanakan kewajiban selepas jam kantor, sambil menunggu arus lalu lintas supaya sedikit 'mencair' dan ketika pulang nanti tidak terjebak terlalu lama karena macet.

Selepas menunaikan kewajiban tersebut dan duduk-duduk sebentar untuk istirahat, kemudian datanglah seorang laki-laki menghampiri. Orang tersebut awalnya mengajak berbicara dan bertanya basa-basi sebentar sebelum kemudian mengutarakan 'niatnya'. Orang tersebut lalu mengaku kalau dia berprofesi sebagai tukang pijit, yang katanya belum makan dan minta untuk dipakai jasanya. Setelah agak lama menceritakan tentang keadaan dirinya dan coba untuk dikorek lebih jauh tentang keadaannya, kemudian dia menunjukkan tarif jasanya, yang setelah dilihat-lihat mungkin akan membuat cukup keberatan dan bergumam, "masa cuma pijit aja biayanya segitu?". Apalagi  bagi si gembels yang jarang bawa uang lebih ketika sedang keluar rumah, karena memang duitnya yang cuma segitu-segitu aja.

Sebenarnya kalau untuk sekedar membelikan makan saja tidak masalah, karena diluar masjid ada warung yang kalau mau bisa saja dibelikan, itung-itung sedekah. Tapi sepertinya orang tersebut lebih berharap untuk dipakai jasanya, yang mana itu juga tidak mungkin dilakukan jika menilik isi dompet. Akhirnya dengan berhat hati, orang tersebut tidak bisa mendapatkan keinginannya, walaupun sudah bercerita dengan penuh iba dan pengharapan dan nada memelas dan bikin trenyuh dan memakan waktu karena sudah waktunya untuk pulang.

Kejadian kedua
terjadi di tempat yang sama, di momen yang kurang lebih juga sama. Ketika sedang istirahat sebentar seusai melaksanakan kewajiban, kemudian datanglah seorang laki-laki yang kemudian duduk mendekat dan mengajak berbicara. Setelah selesai basa-basi, orang tersebut kemudian mulai mengutarakan niatnya lewat cerita. Orang tersebut mengaku sebagai pengangguran yang sedang mencari kerja, dan karena kekurangan dana, orang tersebut meminta agar salah satu dari dua setel pakaiannya yang dibawa pada hari itu supaya mau dibeli. Katanya sih untuk makan keluarganya yang ditinggal cari kerja.

Cerita dari orang ini juga memakan waktu dan bikin trenyuh dan dengan nada memelas dan penuh iba dan rasa pengharapan karena di dukung dengan penampilannya yang juga 'meyakinkan'. Hanya saja, lagi-lagi permintaan orang tersebut belum bisa dipenuhi, karena isi dompet tebal ini kalau dibandingkan dengan harga satu setel pakaian masih belum seimbang. Akhirnya orang kedua ini juga tidak bisa terkabul keinginannya karena sudah waktunya untuk pulang.

Komentar
Di satu sisi, mendengarkan penuturan dari kedua orang tersebut bisa jadi benar-benar bisa mendatangkan rasa iba dan kasihan, akan tetapi, di sisi lain terasa agak risih juga karena semuanya ini terjadi masih di dalam tempat ibadah, sedangkan yang tersirat dari penuturan mereka seolah terdengar seperti orang yang sedang 'meminta-minta' secara halus.

Tentu saja ini hanyalah kecurigaan yang belum mempunyai dasar, karena tidak ada bukti apakah orang tersebut jujur dalam bercerita, atau sengaja mencari simpati untuk kemudian mengambil untung dari kelengahan pendengarnya. Kalau lah memang kondisi mereka ternyata benar seperti yang diceritakan, semoga dengan pergi ke masjid tersebut mereka bisa mendapatkan solusinya.

Dan seandainya perbuatan mereka itu hanyalah modus saja, semoga dengan pergi ke masjid juga mereka bisa tersadar dengan hakikat dari perbuatan mereka tersebut. Btw, berdasarkan cerita diatas, apakah orang tersebut mendatangi person-person tertentu berdasarkan penampilan luarnya ataukah dengan membaca raut wajah seseorang? Apakah orang yang kemudian dimintai tolong tersebut merupakan orang yang memang layak untuk diminta-minta? Atau justru tampang-tampang yang mudah untuk dimodusin dan ditipu?

Entahlah...

Update: Beberapa hari yang lalu, salah seorang dari mereka tampak terlihat lagi di tempat yang sama dan pada momen yang sama, herannya, dia mendekati lagi orang yang sama juga. Bedanya, ketika masih basa-basi dan perkenalan, orang yang didekati tersebut memilih untuk pamit duluan walaupun belum waktunya pulang dan sekalipun jalanan masih macet.


Comments

Popular posts from this blog

Harun Yahya Menyimpang ? Dan saya baru tahu..

Dulu waktu masih jaman sekolah, pernah direkomendasikan untuk melihat video-videonya HY (Harun Yahya), karena secara umum penyampaiannya bagus, seperti misalnya menjelaskan mukjizat Al-Qur'an dari sisi sains, menerangkan kesalahan teori evolusi Darwin dan penyimpangan dari paham Materialisme. Sampai kemudian baru-baru ini ada teman yang mengingatkan tentang bahaya pemikiran HY dan setelah melakukan sedikit penelusuran, memang ada beberapa hal yang sekiranya perlu diwaspadai jika terbukti benar.

Mencari padanan kata "literatur"...

Tahun 2015 kemarin, kalau kita mencari kata "literasi" dan "literatur" di KBBI, gak akan ketemu. Karena sepertinya belum masuk entri resmi. Hari ini, kata literasi sudah masuk entri KBBI daring. Tinggal literatur yang belum. Lalu, muncul pertanyaan. Dari mana asal kata literatur ini? Kenapa bisa kemudian banyak dipakai di penulisan ilmiah dan buku-buku dan dokumen? Juga, bagaimana seharusnya cara penulisan yang benar? Mengingat kata ini belum masuk entri, apakah dikasih tanda kutip? Dicetak miring? Atau dicarikan padanan kata yang sudah baku? Kalau ada, apa? Ya gimana ya, mungkin beginilah diantara "kegelisahan receh" dari seorang yang suka menulis dan membuka kamus.....

Kategori Pekerjaan Freelance

Silakan ditekuni dan di coba, daripada jadi pengangguran terus.. Website, Mobile & Software Development Desktop Software Development Freelancers Ecommerce Development Freelancers Game Development Freelancers Mobile Development Freelancers Product Management Freelancers QA & Testing Freelancers Scripts & Utilities Freelancers Web Development Freelancers Web & Mobile Design Freelancers IT & Networking Database Administration Freelancers ERP / CRM Software Freelancers Information Security Freelancers Network & System Administration Freelancers Data Science & Analytics A/B Testing Freelancers Data Visualization Freelancers Data Extraction / ETL Freelancers Data Mining & Management Freelancers Machine Learning Freelancers Quantitative Analysis Freelancers Engineering & Architecture 3D Modeling & CAD Freelancers Architecture Freelancers Chemical Engineering Freelancers Civil & Structural Engineering Freelancers